01 Januari 2009

PENGANTAR KATA



Kediri memiliki sejarah yang sangat panjang. Setelah Mataram Hindu runtuh, maka Mpu Sendok berprakarsa untuk mengalihkan kerajaannya ke wilayah timur. Daerah Brebek di Nganjuk adalah pilihan pertamanya, namun kemudian kerajaan itu dialihkan ke daerah Kediri. Sejak itulah pasang surut Kediri dimulai. Namun Kediri telah terukir dalam sejarah Indonesia karena kebudayaan dan peradaban Kediri telah turut membentuk dan mewarnai kebudayaan dan peradaban Indonesia.
Sepanjang sejarahnya, Kediri telah menghasilkan banyak karya-karya kebudayaan yang "adi-luhung". Banyak karya sastra Jawa klasik muncul di jaman Kediri. Kesenian wayang dan gamelan pun banyak diyakini muncul di Kediri. Kalau kita mencermati cerita-cerita yang dilakonkan dalam kesenian Ketoprak, maka kita akan banyak menikmati cerita yang bersumber dari Kediri, seperti Ande-ande Lumut, Calon Arang, Kelono Sewandono, Panji Galuh, Panji Laras dan lain-lain. Bahkan cerita Panji Galuh banyak mewarnai cerita-cerita rakyat di banyak wilayah baik di Indonesia, Malaysia, Thailand maupun Myanmar. Peradaban perdagangan dengan menggunakan mata uang sebagai alat tukar muncul di jaman Kediri.
Namun bagaimana Kediri saat ini, apakah masih bergairah dalam berkebudayaan? Melalui blog yang sederhana ini saya ingin mengingatkan kembali hal-hal yang berkaitan dengan Kediri utamanya yang berkaitan dengan sejarah, kebudayaan, keseniaan, dan pernik-pernik lainnya untuk menggairahkan kebudayaan Kediri di tengah upaya segenap komponen masyarakat Kediri yang sedang bersolek menjadi masyarakat modern.
Tulisan yang saya tampilkan di blog ini saya ambil dari berbagai sumber untuk mengingatkan kita akan sejarah, kebudayaan dan peradaban Kediri. Urun rembug dari pembaca sekalian sangat saya harapkan, agar Kediri tidak kehilangan sejarahnya yang mengagumkan. Terima kasih.

Igor Hannov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar